inspired by: you and me, also from the song, Depapepe - Arigatou :')
_____________________________________________________________________________________
April 28th,
2013 7:00 PM

Baru satu hari berlalu
sejak perpisahan kita. Rasanya masih sulit untukku membiasakan diri tak lagi
ada kamu di sisi. Begitu pun kamu, mungkin.
Mengakhiri sesuatu yang terlanjur dimulai sungguh tak mudah.
Namun bertahan dalam sesuatu yang seharusnya diakhiri juga begitu melelahkan.
Sejujurnya, sungguh
kusayangkan mengetahui kenyataan bahwa aku dan kamu harus dihadapkan dengan perpisahan.
Terlebih saat di dalam
hati kita telah tumbuh apa yang disebut cinta.
Namun, nyatanya cinta
saja tidak cukup untuk membangun sebuah ikatan. Semuanya hanyalah sia – sia bila
masing – masing tak punya rasa pengertian dan kepedulian.
Sesuatu yang salah
terjadi dalam hubungan kita. Dan bahkan kita seperti tak memiliki cara tuk
memperbaikinya.
Selama ini yang dapat
kita lakukan hanyalah menganggapnya sebagai angin lalu.
Hingga seringkali kita
terbelenggu saat hal itu muncul kembali.
Masih ingatkah kamu?
Kita dipertemukan lewat
banyak persamaan.
Namun ada yang terlupa
oleh kita berdua.
Kita adalah dua manusia
yang membutuhkan sesosok dewasa yang mampu memimpin pola pikir kita.
Mencoba bersatu dengan
harap bisa lebih mampu mengerti satu sama lain adalah bagian yang tersulit
rupanya.
Sebab, kebutuhan akan
sosok yang mendewasakan diri kita serta rasa ego yang tinggi seakan menghalangi
kita berdua untuk saling memahami.
Tidakkah kamu rasakan
itu?
Dan hal yang paling
menyedihkan adalah kita memang tak mampu mengatasinya. Kita telah gagal
memperbaikinya.
Dan hal yang paling
menyakitkan adalah kita telah kalah oleh kelelahan.
Dan hal yang harus
kita pahami kini adalah kita tak lagi
dapat memaksakan keadaan yang akan terus menyiksa.
Dan hal yang harus kita
terima kini adalah kita bukan lagi sepasang kekasih.
Dan hal yang harus kita
atasi kini adalah hati kita yang masih terbelenggu dengan cinta serta kenangan.
Bahkan aku masih saja
meneteskan air mata ketika menulis tentang kamu.
Hati ini masih terasa
perih setiap kali aku mengingat tentang kamu.
Begitukah pula yang
kamu rasakan?
Aku tahu segalanya akan
terasa sulit bila kita masih saling bicara layaknya tak ada apapun yang
terjadi.
Aku tahu segalanya juga
begitu sulit untuk kita tak saling berkabar.
Aku tahu………
Kamu tahu……….
Kita tahu……….
Meski sesungguhnya aku
masih begitu ingin mendapati sosokmu ada bersamaku.
Juga mendengar suaramu.
Serta menerima pesan
kecilmu bertuliskan “I love you….” setiap
hari.
Aku tak ingin berpura –
pura terlihat baik – baik saja.
Dan kau juga.
Berhentilah bersikap seolah dirimu tak terluka.
Sebab, luka ini memang
ada karena kita (pernah) saling mencintai.
Sebab kita memang
(pernah) bersama – sama.
Namun, relakanlah.
Biarkan waktu yang menyembuhkan luka hati kita.
Setidaknya aku dan kamu
masih memiliki doa sebagai satu – satunya tali penghubung dalam mengucap harap
untuk kebahagiaan kita meski bukan kebersamaan yang membahagiakan kita.
Jaga dirimu baik –
baik, ya. Perjuangkan masa depanmu.
Aku pun disini
melakukan hal yang sama untuk masa depanku. Aku juga akan menjaga diriku
sendiri dengan baik.
Dan suatu hari nanti
setelah kita telah mampu menetralkan suasana hati kita saat ini, kuharap kita
dapat bertemu dan berbicara kembali. Sebagai pribadi yang lebih dewasa daripada saat ini. Semoga.
Aku (masih) mencintaimu.
Aku (masih) merindukanmu.
Aku benar – benar mencintai
kamu.
Aku benar – benar merindukan
kamu.
Although life doesn’t
allow us to be together, but I was so glad I have ever had some moments with you.
Our love is not to be
forgotten, but to be commemorated.
Thanks because you have ever been a part of my life and allowed me to be a part of your life. :') ♥
With love,
Jessica Patricia ♥
Post a Comment