Ini bukan hanya tentang KESEDIHAN ...........
Ini bukan hanya tentang KERESAHAN ...........
Ini bukan hanya tentang KEGALAUAN ...........
Ini tentang suatu traumatis ......................
Yang tiba - tiba datang lagi menghantam aku.
Jika saat ini aku merasa sungguh tak mampu menahan,
rasa sakitnya,
Kepada siapa aku meronta?
Kepada siapa aku berteriak?
Adakah yang berada di sini?
Adakah yang mendengar kesesakan,
yang terus - menerus menyiksa aku?
Adakah yang akan membangunkan aku,
dari sesuatu yang seperti mimpi buruk ini?
Adakah yang patut dipersalahkan,
bila tak ada tangan - tangan yang betul - betul,
terulur dengan sepenuh hati?
Adakah yang harus aku lakukan?
Jika ya, apa itu?
Ini bukan hanya tentang KEHILANGAN .........................
Ini tentang ................ ATHAZAGORAPHOBIA !
*********************************************************************
Tadinya aku sama sekali tidak tahu apa sebutan yang dapat mendeskripsikan ketakutanku ini.
Aku begitu sering kehilangan.
Kehilangan orang - orang yang aku sayangi. Kehilangan orang - orang yang menyayangi aku.
Kehilangan yang begitu dalam menorehkan luka.
Luka yang belum benar - benar sembuh.
Dan kemudian, luka itu menganga semakin lebar.
Dari setiap kehilangan - kehilangan yang datang bertubi - tubi.
Seperti tidak ada ampun bagiku.
Dari setiap kehilangan itu, sering kali mereka - mereka yang telah aku anggap telah menjadi bagian hidupku, pergi begitu saja. Tanpa suatu kejelasan yang berarti.
Tanpa menyebutkan kata - kata yang cukup bisa membuatku menerima kepergian mereka.
Seringkali pula mereka - mereka yang telah aku anggap adalah bagian hidupku, pergi setelah melakukan pengkhianatan terhadap diriku.
Pengkhianatan yang sudah pasti membuat setitik luka di hatiku.
Hanya setitik :')
Namun titik - titik luka yang terlalu bertubi - tubi menjadi satu membentuk suatu lingkaran besar yang memenuhi hatiku.
Titik - titik luka itu seperti bersatu berusaha menyerang dan menghancurkan pertahanan kekuatanku.
Dan aku menjadi begitu takut untuk mempercayai seseorang lagi.
Sebab kepercayaanku yang begitu berarti,
Kepercayaanku yang begitu sulit kuberi untuk mereka,
Dalam sekejap dapat mereka hancurkan,
Hanya dengan sebuah kebohongan, pengkhianatan, atau apapun yang rentan melukai aku.
Entah.......... Aku lupa kapan pertama kali aku mengalaminya.
Banyak yang bilang, dan bahkan aku pun merasakannya, bahwa seburuk apapun yang terjadi dalam hidupku pada akhirnya itu adalah sumber kekuatan bagi diriku sendiri.
Jatuh yang berkali - kali ini, tentunya membuatku berusaha bangkit berkali - kali juga.
Jatuh - bangkit - jatuh - bangkit. Menjadi sebuah siklus yang biasa untuk hidupku, bukan begitu?
Namun, aku tetaplah manusia biasa :')
Kadang aku tak bisa sekuat baja walaupun aku selalu dan selalu berupaya membuat diriku sekeras baja sekuat bata.
Aku membuat diri, hati, dan perasaanku seakan mati rasa,
Mati rasa.................. Seolah aku tak dapat merasa kesakitan untuk jatuh yang kesekian kalinya.
Namun aku tetaplah manusia biasa :')
Seberapa keras aku mencoba, akan ada saat di mana aku terjatuh. Jatuh dengan rasa sakit yang amat - sangat menyesakkan bagiku.
Jatuh dan bangkit dengan begitu susah payah.
Bangkit dengan kaki ku sendiri. Bangkit tanpa satupun yang menopang aku.
Karena rasa ketakutanku untuk mempercayai mereka - mereka yang tadinya aku yakin mereka tak akan mampu untuk menyakiti rasaku begitu dalam.
Aku begitu takut untuk berharap. Jujur.................. :"(
Aku begitu takut untuk mempercayai mereka.
Trauma? Yaaa. Selama beberapa lama aku mengakui ini, setidaknya kepada diriku sendiri.
Bahwa ini adalah traumatis yang amat sangat sulit untuk dihapuskan.
Bahwa sulit untuk aku menerima bagaimana aku harus terus menerus kehilangan.
Bahwa sulit untuk aku menerima bagaimana mereka melupakan aku begitu cepat.
Bahwa sulit untuk aku menerima bagaimana aku selalu menjadi pilihan terakhir mereka dalam mencari suka.
Bahwa sulit untuk aku menerima bagaimana aku selalu menjadi pilihan pertama mereka dalam menghilangkan duka.
Bahwa sulit untuk aku menerima bagaimana aku menjadi yang terlupakan.............................................
Hingga hari itu............................................................................
Rasa penasaranku yang menggebu - gebu mengalahkan segalanya. Aku mencari dan terus mencari.
Hingga aku temukan sebuah kata. Hingga aku membaca kata - kata itu satu - persatu.
Tanpa berusaha menghentikan air mata yang juga perlahan membasahi wajahku.
Ini Tentang Athazagoraphobia .................................... :')